Jungle Survival

keluarga singa

Begini, aku gak akan menjelaskan, memaparkan atau medeskripsikan mengenai trik dan tips, cara-cara, metode, atau apalah itu mengenai jungle survival. Tapi, ini merupakan tulisan tentang bagaimana kita memahami hidup yang sebenarnya. Walaupun kamu merasa jika hidup kamu biasa-biasa saja, menggalau atau luar biasa sekalipun, cobalah kita teropong sedikit mengenai kehidupan hutan yang dapat menjadi secuil analogi kita dalam menjalani hidup. Oh well aku malas basa-basi jadi langsung saja yah! Cekidot! ^O^


Dibelantara Afrika selatan telah terjalin hubungan predasi yang cukup kuat. Dan kalian tahu predator yang menduduki ranking paling tinggi di daerah tersebut adalah singa jantan. Dia adalah predator terbuas yang pernah ada sejagad hutan dengan taringnya yang besar, cakar yang tajam dan bulu leher rang lebat bagi Singa Jantan, semakin menambah kegagahan dan kengerian hewan mamalia ini. Semua penduduk hutan takut dengan singa, jangankan terkaman atau kecepatan larinya. Aungannya saja mampu menggetarkan tanah afrika selatan.

Baik, mungkin kalian agak benci dan ketakutan setelah mengetahui keganasan dari pemimpin hutan ini. Tapi tidakkah kalian sedikit tau bagaimana singa ini terlahir?. Begini, ketika singa jantan terlahir dari rahim induknya, ia menghirup udara pertama kali dalam keadaan lemah, buta dan tanpa gigi dan berjalannya pun sempoyongan dan bahkan bayi singa ini menjadi incaran heyna, macan tutul, baboon, kerbau liar dan lain lain untuk dibunuh. Nah loh? Trus gimana jadinya ia bisa jadi raja hutan?. Tentu saja, walaupun ia terlahir dalam keadaan sangat terbatas dan menyedihkan ia menjalani berbagai proses pembelajaran dan pertahanan hidup yang berat untuk menjadi pemangsa nomor satu di hutan.

Pembelajaran ia dapatkan dari induk tercinta, tapi kalian tahukan masa kecil singa ini serba terbatas, ia hanya mampu memperhatikan induknya dan induknya sering memberikan pelajaran secara tidak langsung pada bayi singa ini. induk singa menangkap anak kijang atau anak babi hutan tidak untuk dibunuh melainkan dibawa pulang lalu dilepaskan di depan anak-anaknya agar si anak mampu menangkap kembali dan membunuhnya dengan efektif. Selain itu walau dalam keterbatasan singa memperhatikan induknya dengan serius ibunya dan bibi-bibinya berburu di medan perburuan.
keluarga singa bahagia

Tidak hanya pembelajaran, pertahanan hidup dipahami secara praktis, kerasnya kehidupan hutan yang penuh dengan lembah yang curam, gunung yang menjulang tinggi, dan bahkan terik maupun hujan ia hadapi selama ia tumbuh. Apakah membuat singa semakin lemah dan tidak bertahan hidup? Tentu tidak. Ia belajar tentang pertahanan hidup yang sangat baik dari kerasnya kehidupan alam. Ketika dewasa tentu saja singa jantan akan memperebutkan kekuasaan yang paling tertinggi dalam kelompoknya. Siapa singa yang mampu bertahan dan paling kuat ia akan menang.

Kehidupan singa ini memberikan kita pelajaran bahwa hidup yang luar biasa ini kadang gak dibentuk oleh orang yang terlahir secara luar biasa, akan tetapi ia bisa terlahir dalam keadaan yang serba kekurangan. Bukan berarti dengan kekurangan itu kita menyerah, tidak tidak sama sekali. Manusia yang berusaha adalah manusia mampu menjadikan keterbatasan hidupnya itu sebagai motifasi untuk yang lebih baik. Singa tidak akan dipandang masa kecilnya yang begitu terbatas karena dunia memahami bahwa singa yang sesungguhnya adalah sang predator sang raja hutan di tanah afrika.

Hidup yang luar biasa kadang harus di dapatkan dari tekanan yang tidak biasa atau luar biasa. Seperti junggel survival yang dialami singa. Tidak membuat singa semakin lemah bahkan menjadikannya semakin kuat.  Dan manusia seharusnya bisa lebih baik dari singa karena kita terlahir dengan kelebihan yang tidak dimiliki makhluk lain yaitu akal yang dapat membantu kita mempelajari dan menjalani hidup agar mendapatkan hidup yang luar biasa. (Sarah Al-Mustanirah-Mutmainnah salam).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar