Marah

Marah membuncah bumi pertiwi
Menatap nanar pada setiap kehidupan kelam
Marah menghembuskan api emosi meluap
melampiaskan amarah tiada terarah

Dan tengok bumi marah
Dibelahnnya tanah menjadi dua
Diadunya manusia tanpa iba
Dilemparkan, hempaskan setiap makhluk yang ada

Lihat saja lautan meraung
Tergulung sudah ombak menyapu darat
Tsunami menyeret siapa saja yang ada
Dan lihat betapa berantakannya akibat marah

Dan gunung menancap di bumi
Peduli apa ketika marah memanas
Memuntahkan isi perutnya yang begitu muak
Melelehkan membakar menghanguskan setiap kulit yang ada

Dan lumpur, terlenalah ia menidurkan
Dan sidoarjo yang terlelap oleh lumpur yang menebal
Ia telah dinina bobokkan oleh ketidakpedulian
Hanya saja ada saja yang menagih kasihan padanya

Seberapa marah membuncah bumi pertiwi,
Tak cukupkah air yang berbicara lewat banjir
Tak cukupkah hutan yang mengucap kata abu
Tak cukupkah alam mengerahkan kekuatannya

Olehnya izinkan aku marah
Marah pada kekasih rakyat tak setia
Selingkuh pada penjarah setiap inci tanah kita
Berleha, melalaikan tapi menikmati jua kekayaan kita
(Sarah-Al-Mustanirah)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar