CAP LUMUT KERAK

   Yuhuiii,,, libur telah tiba, libur telah tiba horray horray horray *demosendiri*. Tapi, Libur begini? Gak ada kerjaan? Bete? Galau? Menggila? Dan Bosan? Okay mending kita share. Tapi sebelum itu izinkan aku curhat. Boleh yah ^^ ?
    Setahun yang lalu waktu aku lulus SMA, aku galau, suuperrr galau. Why? Sebentar lagi aku akan jadi mahasiswa. Karena aku bingung, aku nantinya lulus dimana? Teerus kuliah itu kayak gimana? Apa teman-teman dikampus itu sama baiknya dengan teman SMA, atau kampus itu seram dan menyeramkan?. Tiba-tiba mentor aku datang, terus nanyain kenapa muka ku kayak baju kusut yang gak pernah disetrika. Jadinya curhat-curhatan deh. Nyebutin satu persatu gundah gulana yang menyerang hatiku. Tapi pesannya mentorku singkat aja.“Dimanapun engkau berada, jadilah sang pionir, sang lumut kerak yang mampu melembabkan permukaan yang gersang”. Udah sampai disini curhatnya~
    
Belajar dari Sang Pionir

    Ngomong-ngomong soal sang pionir, kalian tau apa sih maknanya? Setau aku sih sang pionir adalah sang pelopor, sang perintis, pokoknya sang pencetus. Tapi kata kunci utamanya bukan hanya kata sang pionir but Lumut kerak? Hmm,, itu makhluk apaan yah? Sejenis makanan kaleng kah? Atau sejenis makanan ringan, atau mungkin dia makhluk hidup yang dapat dimakan? eh kenapa bayangin makanan yah --v
    Baik, kita diajarkan untuk mempelajari apa saja yang ada dialam ini, sebatas kemampuan indera kita untuk menerawang, sebatas kemampuan akal kita untuk memikirkan, menafsirkan dan memahami fenomena alam, mulai yang terkecil sekecil mikroorganisme, sampe yang paling gede, segede dinosaurus. Semuanya itu pasti ada maknanya. Hmm kalian sepakatkan? Ok aku anggap kalian sepakat *maaf Maksa* :D.   
    Nah salah satu yang terunik dari alam adalah lahirnya tumbuhan-tumbuhan sang pioneer, dan lumut kerak termasuk didalamnya. Kalo ditengok dari segi biologinya sih nih makhluk keren sih, banyangkan aja, dia itu simbiosis, simbiosis antara ganggang dengan jamur, ganggangnya berasal dari ganggang hijau atau ganggang biru, jamurnya berasal dari Ascomycotina atau Basidiomycotina. Artinya dia ada karena adanya makhluk-makhluk yang berbeda macam alga dan jamur, akhirnya terbentuklah makhluk unik yang bernama lumut kerak. Ini simbiosis yang cukup sempurnalah karya cipta sang maha kuasa. Gak karena keunikannya itu, ternyata sang lumut kerak mampu hidup di tempat-tempat yang ekstrim sehingga ia mampu dikatakan sebagai tumbuhan pionir/vegetasi perintis.
    Walaupun tumbuhan ini bisa dikatakan kecil-kecil tapi hebat, tapi sang pioneer tenyata Lumut kerak tidak memerlukan syarat-syarat hidup yang tinggi, dan tahan kekurangan air dalam jangka waktu yang lama. Karena panas yang terik lumut kerak yang hidup pada batu-batu dapat menjadi kering, tetapi tidak mati, dan jika kemudian turun hujan, lumut kerak Lichenes dapat hidup kembali. Selain itu peranannya cukup besar bagi kehidupan dan organisme lainnya.  Lichen sebagai tumbuhan pioneer memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Jenis ini menjadi tumbuuhan perintis pada daerah-daerah yang keras dan kering sehingga pada akhirnya dapat mendukung pertumbuhan organisme lainnya.

Mahasiswa cap Lumut kerak.. mungkin gak?

    Mahasiswa gabungan dari kata maha dan siswa. Artinya dia itu mahasiswa :v. well tapi semasa aku kecil yah, gambaran aku tentang mahasiswa itu 50:50. Gue kagum sama nih makhluk soalnya Setelah melewati masalah sekolah, setelah melewati carut-marutnya pendidikan yang terasa foRmal banget akhirnya ia keperguruan tinggi, belajar untuk lebih mengabdi kepada masyarakat, misalnya saja yang ngambil jurusan yang ada embel-embel pendidikannya. Nah secara otomatis dia itu belajar untuk menjadi seorang guru, seorang pendidik. Kalo yang embel-embelnya saintis, otomatis ia belajar untuk menjadi seorang ilmuan, penyumbang ilmu pengetahuan yang berguna bagi peradaban.   
    Sedangkan yang 50 nya lagi aku paling sering liat di TEVE kalo yang sering demo, bakar-bakar ban, berkoar-koar gak jelas, tawuran sampe bikin macet dan rusuh dijalan kebanyakan dari mereka itu merupakan komplotan orang-orang yang menyandang status mahasiswa. Lha kok bisa yah? Emang di perguruan tinggi gak diajarkan apa untuk gak berperilaku yang lebih parah dari anak TK atau SD itu -_-.
    Setelah aku menyandang status mahasiswa baru baru ku tersadar bahwa ternyata kehidupan mahasiswa gak semudah membalikkan telapak tangan. Bahkan menjalaninya saja butuh jungkir balik berulang-ulang kali. Yah mungkin ini efek dari mahasiswa baru, baru ngenal kampus, baru merasakan atmosfir pendidikan yang sebenarnya dan baru pula mengenal yang namanya pergaulan ala perguruan tinggi yang memusingkan, penggunaan etika sampai senioritas yang sesungguhnya. Aku sangat menyadari berhabitat dilingkungan kampus, sama saja kita berhabitat dilingkungan yang ekstrem. Ekstreeeemmmmm banget susah buat menyebutkan perasaan yang ada. Pokoknya susahlah~.
    Tapi dengan ini kita bisakan belajar dari lumut kerak. Makhluk hidup itu mampu hidup ditempat yang ekstrem bahkan ia menjadi tumbuhan sang pionir. Mahasiswa pun dapat demikian, berhabitat di perguruan tinggi yang super duper ekstrem dalam menghadapi susahnya pendidikan di bangku kuliah, sulitnya menghadapi dosen yang anti kritis, sampe menghadapi hal-hal kecil seperti hubungannya dengan mahasiswa lainnya. Kita selayaknya seperti lumut kerak seekstrim apapun itu kita harus bertahan hidup. Makanya dengan ini kita haus belajar menempa diri kita. Gak manja! Sedikit-dikit kalo ada masalah maunya pulkam, nangis, brenti kuliah. Mahasiswa gak membutuhkan mental payah, mental krupuk.   
    Selain itu, menjadi sang penyejuk tanah yang tandus, bukan hanya bagi mahasiswa maupun dosen, tapi bagaimana agar ilmu dan etika yang kita peroleh mampu menjadi ‘penyejuk’ mampu melembabkan tanah yang tandus. Jadi mahasiswa jangan kuliah aja dong, kan ada tuh lembaga-lembaga yang disediain sama kamu, nah disitulah kamu mampu belajar untuk melembabkan. Menurut aku gak ada sih organisasi yang buruk, kecuali organisasi propoganda yang ingin menguasai dunia, dan bertentangan dengan agama.
    Tidak sampai disitu, kunci utama agar kita nyaman sebagai mahasiswa adalah kita harus mampu membangun simbiosis mutualisme layaknya sang lumut kerak. Yang paling di butuhkan adalah hubungan interaksi antar sesama mahasiswa, maupun interaksi antara kita dengan dosen dan siapapun makhluk yang berhabitat dikampus dan itu wajib kudu kita membangun interaksi yang baik, saling menguntungkan. Makanya kita perlu menanamkan etika dengan baik, menanamkan sikap ramah, De el el. Intinya mahasiswa itu gak harus bercap sebagai lumut kerak, tapi perlu~
   
    Maaf aku hanya sampe disini dulu, soalnya aku kan baru setahun juga menyandang status mahasiswa dan tentu saja, masih akan ada ledakan yang terjadi kedepannya, makanya saya harus belajar. Bye~(Sarah Al-Mustanirah)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar